TORANG PE KAMPUNG
- WANUA TREMAN
- NEGRI, TONSEA
- Sebuah situs yang mengangkat serta mengatur frofil, latar belakang, dan sejarah Desa Treman dan dapat mengakses berita- berita terbaru yang terjadi di Wanua Tareuman Jaya. media internasional yang di drived oleh seorang anak muda peduli, penasaran identitas dan asal - usulnya yang berasal dari wanua ini juga. disini juga bisa mendapat masukkan, tanggapan serta krtikan dari orang - orang Treman yang diluar dan didalam maupun darimana mana saja dengan. klik www.chandra-dengah-rooroh.blogspot.com Alamat : Jl. A. Mononutu, Kec Kauditan - Kab. Minahasa Utara - Sulawesi Utara - kode pos. 95372 telp. -
The Epic Journey!!
(puisi untuk perjalanan Wanuaku yang tercinta)
From Walantakan to Kelewer…
From Kelewer to Keraris…
From Keraris Tengetwatu Eris…
From Eris to Tongkeina…
From Tongkeina to Minawanua…
From Minawanua to Tareuman Jaya…
(Ch. D. Rooroh)
Kumentar lagu Wanua
TREMAN PE LAMBANG

HUKUM TUA WANUA TREMAN PERIODE (2007 - 2013)
BERNHARD WOLTER JOHANIS TUWAIDAN
Kamis, 04 Desember 2008
SEJARAH SINGKAT WANUA TREMAN
Awal mulanya disekitar pertengahan tahun 1525 dari sekelompok masyarakat kecil dari desa walantakan, sebutan sebuah daerah waktu itu yang sekarang disebut TONSEA LAMA atas pimpinan Dotu lengkong, Wulur dan Rensina bersama- sama dengan Tonaas Paruntu dan Makalew. Mereka bermufakat untuk mencari tempat baru dan dijadikan pemukiman/ wanua tempat tinggal mereka (Tumani), merekapun berkelana ke arah utara mengikuti Kuala Sawangan (Sungai Sawangan) untuk mencari tempat tinggal dan tempat pertama yang mereka temui mereka namakan KELEWER (daerah sekitar pegunungan Dembean).
Selanjutnya setelah kurang lebih 7 tahun lamanya mereka tinggal menetap disitu dengan melalui ritual- ritual adapt, mereka bermohon kepada Opo Empung (Tuhan yang maha Kuasa), melalui kepercayaan waktu itu dengan perantaraan burung Manguni (Doyot) bahwa tempat itu belum dikabulkan maka pada tahun 1532 tempat itu mereka tinggalkan pindah kearah utara dan sampailah mereka disuatu tempat yang mereka namakan tempat itu KERARIS. Juga ditempat itu sesuai dengan apa yang mereka alami ditempat pertama ini juga tidak cocok bagi mereka, maka pada tahun 1539 mereka berpindah lagi menuju arah timur dan sampailah mereka disuatu tempat yang oleh mereka namakan tempat itu TENGETWATU (yang sekarang daerah itu dikenal dengan sebutan ERIS (didaerah selatan perkebunan Wanua treman), tempat ini juga terdapat peninggalan sejarah yaitu Lesung yang terbuat dari batu (TengetWatu).
Pada tahun 1546 mereka (rombongan keluarga) berpindah lagi, juga tempat ini belum direstui Opo Empung (Tuhan yang Maha Kuasa) karena banyak gangguan antara penyakit, serbuan bangsa luar dan lain – lain, maka menujulah mereka kearah timur dan sampailah mereka disuatu tempat yang bernama TONGKEINA. Pada akhir tahun 1691, oleh Dotu Lengkong, Tonaas Paruntu dan Makalew serta rombongnya dengan melalui ritual adat melalui permohonan pada Opo Empung (Tuhan yang Kuasa) dengan perantaraan burung Manguni (Doyot) saat itu mereka mendapat suatu jawaban bahwa tempat ini sudah diKabulkan atau sudah mendapat restu dari Opo Empung (Tuhan yang Kuasa) yang dalam bahasa daerahnya : Tareuman kinalelean ni Opo Empung Pamikiwean atau inilah jawaban dari Tuhan yang Kuasa yang resminya nama desa tersebut adalah : TAREUMAN (saat ini tempat tersebut disebut – sebut dengan naman MINAWANUA yaitu bekas Kampung atau desa dan tempat ini banyak terdapat peninggalan sejarah dimana sebagai bukti Kuburan Tua (Waruga). Diantaranya terdapat Waruga Dotu Lengkong, juga dari peninggalan tersebut tedapat bekas benteng pertahanan yang mengelilingi tebing antara lain batu – batu besar serta rumpun bamboo yang unik yaitu bamboo yang mempunyai duri – duri yang melingkar.
Selanjutnya selama 160 tahun mereka bermukim mereka bergeser lagi kearah utara dan tempat itu mereka namakan TAREUMAN UNET/PINECISAN. Stelah mereka bermukim kurang lebih 40 tahun atau pada tahun 1801 mereka bergeser lagi sedikit kesebelah utara karena rombongan masyarakat ini sudah berkembang besar maka dari sebagian rombongan tinggal menetap ditempat ini dan mereka namakan tempat tinggal ini TAREUMAN WANGKO dan saat ini sudah menjadi tempat tinggal yang abadi dan kekal serta namanya sekarang disebut TREMAN. Menurut data dan penuturan dari para leluhur dan nenek moyang yang diwariskan kepada cucu- cucunya bahwa pada tahun 1684 dan sebelumnya belum ada suatu pemerintahan yang sah oleh karena Dotu dan rombongannya bersama – sama Tonaas Paruntu dan Makalew pada waktu itu selalu berpindah – pindah tempat pemukiman. Baru kemudian di akhir bulan ke- 3 tahun1685 ditempat yang bernama TONGKEINA mereka berusaha membentuk suatu pemerintahan yang dihulubalangi oleh Tonaas. Pada permulaan tahun 1698 dengan resminya mulai diadakan pemilihan Hukum Tua dan sebagai Hukum Tua yang Pertama ialah LENGKONG yaitu sejak 1698 s/d 1718 (selama 20 thn). Seterusnya sampai dengan Hukum Tua sekarang yang ke- 32 ialah Hukum Tua BERNHARD WOLTER JOHANIS TUWAIDAN (periode 2007 s/d 2013).
b. penetapan Hari Ulang Tahun Wanua Treman.
Hari ulang tahun Wanua ditetapkan melalui suatu perumusan dari tokoh – tokoh masyarakat, tokoh adapt serta masyarakat lainnya yang mengetahui atau menerima atas data dan penuturan dari para leluhur/ nenek moyang yang diwariskan dan disesuaikan dengan data – data yang berkaitan dengan pengolahan sejarah Wanua. Maka sebagai hasil perumusan tersebut dicetuskanlah Hari Ulang Tahun Desa Treman yang jatuh pada tanggal 31 maret dan untuk hari ulang tahun yang pertama dilaksanakan pada tanggal 31 maret 1981 (HUT ke 296 dimasa pemerintahan Hukumn Tua Nicodemus Tuwaidan, Hukum Tua ke 28). Saat ini desa Treman sudah melaksanakan hari ulang tahun desa yang ke- 323, pada tanggal 31 maret 2008 (1685 – 2008).
c. Penetapan Motto dan Logo.
Dimasa periode Hukum Tua BERNADUS B. MEKEL (1988 – 1999) dengan melalui musyawarah LMD, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Agama, LKMD, Perangkat Desa, dan masyarakat lainnya berkenaaan dengan pelaksanaan HUT desa ke- 304 (1685 – 2008) Ditetapkan moto desa Treman ialah : RONDOREN WO WANGUNEN UM BANUA. Sedangkan untuk logo Wanua/ desa ialah bergambar latar belakang gunung klabat, pohon kelapa dan areal pertanian ladang/ sawah.
Sumber : Dok. pengolahan sejarah desa.
CONTOH : TATACARA IBADAH DALAM TUTUR MALAYU TONSEA
(data di ambil dari Ibadah pembukaan pagelaran seni budaya Tonsea & alfrets Sundah Cup 2009)
RERAGHESAN WIA SI EMPUNG WITU RAMPORAN
PANGINAYOAN PEPU’NA/ DOA AWAL (Waya Rumondor)
Tunduan : Empung Waidan tembo- tembone
Pemimpin : Tuhan Maha Besar tiliklah
Temboan semengalei- ngalei ungkado’odan
Lihatlah kami yang beribadah demi kerajaanMu
Seneraghes : Siko si sumolo witu ungkelangan
Jemaat : Engkaulah yang menerangi jalan kami
Siko simapekasa umbaya mpiri’
Engkau yang mempersatukan kami semua
Wia reghe- reghesan
Umat manusia di tanah/ bumi ini
Musik bambu/ bia : “Opo Menanatase”
Opo menanatase tembone semengalei- ngalei, tembone se mengale- ngalei
Pakatuan pakalawiden, kuramo ngkelaley dangit teintumo ungkelaley tana’
Kuramo ngkelaley tana teintumo ungkelaley ta tou
Kita tou wia mbawontana karia enimapasusuat uman
Enimapasusuat uman karia wia si Opo menanatas
Si Opo menanatas sia si meta’u ambaya
Sia si meta’u ambaya mamoali wi mbawointana
SIGHI WO TOTOLAN RAGHES/ TAHBISAN & SALAM
Tunduan : Pasungkudan paemananta yaay…
Pemimpin : Persekutuan ibadah kita pada saat ini
I wadi- wadi Ni Empung witu un tarendem Wangko
Disertai oleh TUHAN ALLAH didalam kasih yang besar dalam
Ni Yesus Kristus, wo sinelangkew ni roh kudus. Amin
TUHAN YESUS KRISTUS dan dalam kuasa Roh Kudus. Amin
Domey wo ungkamang ni Empung udit lumekep wia ni kita piri
Damai sejahtra dan kasih karunia dari Tuhan kita menyertai kita semua
Seneraghes : nendo nania akad ka’ure- ure
Jemaat : sekarang dan selama- lamanya
T+S (P+J) : Kumantar, Opo Empung Simawadi/ Allah hadir bagi kita
Opo Empung simawadi sungkudan ne ma’eman
Sumelangkew kita waya witun sena’ Roh kudus
Witu Roh kudus yo Empung kamangen kami piri
Werune u nate ami wo kamangene kami
(Sekatuari mendope umpean)
LELAYAAN/ PUJI- PUJIAN
Tunduan : U dangit tumarnem ang kakendisan ni empung wo un
Pemimpin : Langit menceritakan kemuliaan, dan
Selangkew matudu’an siniwo-Na;
Cakrawala memberitakan pekerjaan tangannya
Unendo mower untarnem witu a nendo wadina, wo
Hari meneruskan berita itu kepada hari, dan
Umbengi me’e ingkaan yaay witu umbengi wadina
Malam menyampaikan pengetahuan itu pada malam
Dai sapa abar wo dai sapa tarnem rikoka nera dai
Tidak ada kabar baik dan tidak ada kata, suara mereka tidak
Patadingan , ta’an serawat near simerew umbwontan,
Terdengar, tetapi gema mereka terpencar keseluruh dunia,
Wo an tarnem near akad aki pepondol reghe- reghesan!
Dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi!
(Mazmur 19:2-5)
T+S(P+J) : Kumantar “Waya A Wunga” /Semua bunga ikut bernyanyi
Waya a wunga senelaya lumaya nateku
Wo’mbaya dukut sinerayaran Empung sipalaya’anta
Ambaya kelang wia’ntana matuntus mange ‘ki s’Empung
Umpeosan reghes domey mekewadi ‘ki s’Empung
Waya a wunga yo senelaya lumaya nateku
Wo’mbaya dukut sinerayaran Empung sipalaya’anta
AKUN AMBAYA ANSA’AP /PENGAKUAN DOSA
Tunduan : Katuari- katuariku, Rerendeman ni Empung!
Saudara- saudara, kekasih dalam Tuhan
Meimo kita senewadi dumukud wia si Empung wo kita
Marilah kita bersama tunduk merendah dihadapan Tuhan dan
Makiwe ampung witu an lewo’ sesiwonta!
Memperoleh pengampunan atas segala kesalahan kita
Tunduan : Kita Manginayo (kita berdoa) …
T+S : Kumantar “Satoro Empung” (Lagu gubahan Satoro Mama)
Satoro Empung elekene kami piri
Nikami yo mengalei uman wia niko
Maan kami dakedo un sesiwon tea dupaan kami yo aki- akiten
Endo wo ‘mbengi aku mengalei
Dukadan ungkelangan wo tamber- tambera…
Nikami udit Empung, dai s’kaketedan
Sa kami dai timombol U rendem ni Empung Yesus
ABAR KAPIDOAN /BERITA KESELAMATAN
Tunduan : Mbaya ang kapidoan witu si Empung-ta, udit rumempe-
Pemimpin : Sesungguhnya keselamatan dari padaNya dekat pada
Rempe’ se tou se meinde’ ni sia, wo angkelawidan nei
Orang- orang yang takut akan Dia, sehingga kemuliaan
Totol wia umbanua-ta
Diam di negri kita
Tarendem wo katundu- tunduan udit yo senasungkud,
Kasih dan kesetiaan akan bertemu
Katerenan wo angkelaleyan udit makambe- kambengan,
Keadilan dan damai sejahtra akan bercium- ciuman
Katundu- tunduan rondor tumour wia un tana, wo ung
Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan
Katerenan mato- pato- e aki dangit
Keadilan akan menjenguk dari langit
Si Empung udit yo mayo-e ambaya le’os, wo umbanua-ta
Bahkan TUHAN akan memberkati kebaikan, dan negri kita
Yaay yo udit mee wua’na
Akan memberi hasilnya
Ang katerenan yo kumela- kelang witu un saru- saru- Na
Keadilan akan berjalan di hadapanNya,
Wo sumiwo am-bari’us na mamoali lalan
Dan akan membuat jejak kakiNya menjadi jalan
(Mazmur 85: 10-14)
Kumantar : TANTUPE UNGKELAYA/ ALANGKAH BAHAGIANYA
Tantupe ungkelaya’ta sa maleos-leosan
Witu umpatuarian akad kaure- ure
Tantu pe ungkelaya’ta sa maleos- leosan
KUMAPEY KELAWIDAN NE TOU SENARONDOR/
MEMOHON KESEJAHTRAAN NEGRI MAZMUR 144: 12-15
Tunduan : Yo karenganman serinte’ta tuama, udit du’an tetanemen
Pemimpin : Semoga anak- anak lelaki kita seperti tanam- tanaman
Seneraghes : Timou mamoali wangko’ witu ungkamuda- mudaan
Jemaat : yang tumbuh menjadi besar pada waktu mudanya
Tunduan : wo ambaya serinte’ta wewene, udit du’an tumbol
Pemimpin : dan anak- anak perempuan kita seperti tiang- tiang penjuru
Seneraghes : ung kineretan pepaken witu umbale ni wadian
Jemaat : yang dipahat untuk bangunan istana
Tunduan : karenganman mbaya a-gedong-ta yo pudi- pudingen
Pemimpin : semoga gudang- gudang kita penuh
Seneraghes : witu ambaya penapuden le’os
Jemaat : mengeluarkan beraneka ragam barang
Tunduan : karenganman se reringaten-ta yo mamoali riwu- riwuan,
Pemimpin : semoga kambing domba kita menjadi beribu- ribu
Seneraghes : pudu-pudu-riwu aki panguma-anta
Jemaat : berlaksa- laksa di padang- padang kita
Tunduan : karenganman yo se sapita marembur
Pemimpin : semoga lembu sapi kita sarat
Seneraghes : karenganman yo dai sapa sala’ung kelang, dai siapa
Patean, dai sapa pa’osan, wia um pengarian-ta
Jemaat : semoga tidak ada kegagalan, dan tidak ada
Keguguran. Dan tidak ada jeritan di lapangan- lapangan kita
Tunduan : yo lumaya- laya’mo se tou senarondor se udit du’an uni’tu
Pemimpin : berbahagialah bangsa yang demikian keadaannya
Seneraghes : lumaya se tou senarondor se mangopo’ si Empung pakasaan
Jemaat : berbahagialah bangsa yang Allahnya ialah Tuhan
T+S : Kumantar “O Minahasa”
O Minahasa kinatoanku sela rimae unateku meilek ungkewangunanmu
Ngaranmu kendis wia nusantara
Daked cingke pala wo’ngkopra semateles melelowa
Dano tondano, petak wo numamu
Terbur lokon wo’nsoputan mawes umwangunmu
O kinatoanku minahasa kukumeret witu nateku mewangun umbanuaku
BEBACAAN U DENAS WO UN SESINAU (Ipa Melayu)
- Manginayo/ Berdoa
- Bebacaan Denas pnantik/ Membaca nas Alkitab
SESINAU
- Musik/ Instrumen
- Kumantar/ nyanyian sambutan WAYA DAESKU/ TIAP LANGKAHKU
Mbaya daesku tinantu ni Empung wo witu rendemNya kukumelang
Maan reghes madimbui makadiput kumelang witu lalan nyEmpung
Mbaya daesku tinantu ni Empung tumoro mena ungkadomeian
Akad ku toro mange wo dumood witu umpengarian ni Empung
RERAGHESAN/ PERSEMBAHAN
Tunduan : Katuariku senaeman witu si Empungta Yesus Kristus!
Pemimpin : Saudaraku seiman dalam Tuhan Yesus Kristus!
Dakedo un tarendem ni Empung wia ni kita
Begitu besar kasih dan berkat Tuhan bagi kita
Endo nania yaay maimo kita mee persembahan
Saat ini marilah kita mempersembahkan persembahan
Tanu reraghesta si Empung, si kimamang nikita, wo si
Sebaga wujud penyembahan kita pada Tuhan pemberi berkat
Mine-e umbanua leos wia nikita. Kasuatan ma-raghes
Yang memberi tanah/ desa yang baik bagi kita. Sementara itu
Kita kumantar WAYA NE TOU WIA UMBAWONTANA
Kita menyanyi SEGALA BENUA DAN LANGIT PENUH
Waya ne tou wia umbawontana, mai senewadi rumaghes s’Empung
Empung pakasaan tarendem wangko ama-ta rondor tu ngaran ni Yesus
Empung Yesus rondor leos minee ngkaleosan nggenang ni Empung
Way ne tou witu nendo wia muri kumurur mekasa wia si Yesus
Dai si wadina sitoro mee lalan si Yesus man ange s’tor tumulung
Empung Yesus rondor leos minee ngkaleosan nggenang ni Empung
Nikita udit senewadi uman, tumundu u lalan ni Yesus Kristus
Maan weta’yo dakedo mpaosan kumelang witu u lalan ni Yesus
Empung Yesus rondor leos minee ngkaleosan nggenang ni Empung
Tunduan : kita dumukud sumerahkan mbaya reraghesta!
Pemimpin : kita tunduk dalam doa mempersembahkan persembahan kita!
O Empung waidan, kenumo ambaya u reraghes ami
Oh TUHAN, inilah seluruh persembahan kami
Yaay! I raghe ami niko, waya angketare, wo mbaya ang
Persembahan kami kepadaMu ini adalah yang terutama dan yang
Kendis. Kamangene kami wo pekatuan kami piri, se
Terbaik. Berkatilah kami dan berikanlah panjang umur kepada kami
Mengalei ambaya kaleosan wia mbawontana yaay. Amin
Yang selalu berseru untuk kebaikan tanah kami. Amin
PANGINAYOAN PEKASAAN/ DOA UMUM
# Manginayo mimpupus kedungan, wukaan lalan wo kamangen ni Opo Empung
# Sampetan
# …
KANTAREN MEMURI/ NYAIAN PENUTUP
Tunduan : Katuariku senasungkud witu um paemananta rondor!
Pemimpin : Saudara- saudara sepersekutuan dalam iman kepada TUHAN
Maimo kita senewadi rumondor, kita mengalei wia si
Marilah kita berdiri, kita bermohon kepada
Empung, wo sumampet wia ureraghesan ta nendo nania,
TUHAN, dan kita menyatukan penyembahan kita saat ini
Witu un tetambaken memuri: SUNGKUDAN PATUARIAN
Dengan menyanyi lagu penutup Serikat persaudaraan
Sungkudan patuarian yo wangu- wangunen
Keteden um pinasaan witu lalan nyEmpung
Kumelang mawadi- wadi witu ‘mpaemanan
Maleos- leosan kita, marendem- rendeman
Tunduan : Ungkamang won tarendem ni Empung un tarendem witu un tetebusan
Ni Yesus Kristus, wo ung kaketedan witu si Roh kudus udit
Senewadi wo simelangkew nikita piri, nendo nania, sawo’ndo akad
Wia Muri nu muri
Seneraghes : Amin… Amin… Amin… Amin… Amin
Kapepen : Kumantar lelayaan “Lumaya pe nu wia pe reghe- reghesan”
Dia yang telah dilupakan
Corporal KNIL. E. LONGDONG (Om Dondok)
Pusaka Dotu Warouw
Pusaka yang telah berada di generasi ke 9 Dotu Warouw
napa yang punya Pusaka...
Judy Lengkong
------------------
ORANG - ORANG JAGO DARI TREMAN
FUTURE ECONOMIC MASTER LEADER

(PEGGY A. MEKEL. SE,MA) Wakil ketua Pemuda Sinode GMIM, General Manager Sigma capital Manado, Member of World Curch Council... Jangan salah, ni cewe ini orang Tonsea, mar dia pe darah asli treman, depe nama beking bagus kampung treman... ngoni boleh bakudapa dengan dia setiap hari minggu lantaran dia jaga pulang treman
Ir. Joppy Lengkong
Kepala Dinas Kehutanan Minahasa Amian
GENERAL MANAGER PT. EGATRA TOUR Depok Town square Jakarta

JIMMY TUWAIDAN DENG ISTRI..
ARCHELOUS TUWAIDAN DENG ISTRI
Anggota DPRD MINAHASA UTARA, Orang Treman yang penuh dengan dedikasi serta sadar membangun tanah tercintanya, tanah leluhurnya, dibuktikan dengan penghargaan tertinggi (Lifetime Achievement Awarad) langsung dari Kepala Negara.. mempunyai pemikiran yang Realitas, peduli masa depan Tou muda minahasa... I jaja U santi!
Purn. Kombes Pol. H. K. Lengkong
Ketua 5, Paimpuluan u nuwu ne Tonsea, Ketua BPD Wanua Treman
Fransisda M Tuwaidan
Sebuah Essei jurnalistik dari dan untuk Tou Minahasa yang Ber- Mawale ke tempat asalnya.
“Dia sedang bergerak pulang ke Tanah asalnya”
Setelah perjalananku dengan teman- teman terhenti sejenak, akupun kembali kampung halamanku, desa Treman untuk beristirahat. Matahari telah tunduk pada Dewi Bulan waktu aku tiba di kampung tanggal 23 november lalu.
Disela- sela keramaian aku tertegun oleh kehadiran sesosok wanita yang tinggi tegap dengan pembawaan yang wibawa, perawakan yang orientalis dan penuh percaya diri sedang duduk dipanggung kehormatan mungkin istilahnya yang bersebelahan dengan wkl. Ketua 1 pemuda Gmim bid. Misio. Pnt. Peggy Mekel, sebelah kirinya ada Sdr. Janto Tuwaidan, Sdr. Jimmy Tuwaidan, Sdri Ningke Pangemanan dan juga ada Pdt. N. Tuegeh Pinaria. MTh, Ukung (Hukum Tua) Wanua Treman, Bpk. B.W.J. Tuwaidan serta para undangan. Setelah lebih dekat lagi kearah panggung aku baru tau ternyata dia Fransisca M. Tuwaidan atau akrab dipanggil “Etha”. Rasa senang dan bangga akupun mendekat, siapapun pasti senang kalau melihat saudaranya yang telah lama meninggalkan kampung halaman dan kini sudah berada kembali bersama- sama? Memang sewaktu masih anak- anak dulu saya mengenalnya sedikit dekat tapi sejak Etha pergi ke
Mencari penjelasan kasana- kemari walaupun dengan berbagai sub-versi, mensurvei keadaan yang ada dikampungku, bejalan- jalan tiap sore di kampung, mendengar omong kosong kiri kanan sekalian saja melepaskan rasa penatku yang setelah beberapa waktu terakhir ba-Ron di Minahasa akhirnya aku mendapat kesimpulan sendiri. “Etha sementara mawale (kembali ke asal dan mencari identitasnya sendiri), Etha pulang modatang bangun kampung, Etha modatang cari ulang depe sudara- sudara, Etha brani kaseh tinggal depe kesibukan di
Laporan : Ch. D. Rooroh
CHANDRA D. ROOROH

Penulis, penyair, wartawan Budaya dari Treman
Dendam Rumput Liar

“MAAF, TONSEA TIDAK TIDUR! “
Oleh : Chandra D. Rooroh
Terpaan angin dingin gunung klabat tak membeku gejolak pemuda-pemudi Treman, desa yang berpenduduk sekitar 3000 jiwa ini, untuk mengadakan iven seni. Di langsungkan dengan nama “ Malam Kreatifitas Seni Pemuda Treman 2005“. Tak lepas dari gebyar hari kemerdekaan, acara seni ini sangat diresponi oleh masyarakat Treman dan sekitarnya. Tak kurang dari 500 pasang mata turun memadati acara di panggung terbuka pingiran jalan Minawerot kecamatan Kauditan. Turut hadir dalam acarah tersebut adalah Sekertaris desa Treman bpk, J. Katuuk dari unsur pemerintah, Pdt, I. Makalew Pongoh, bpk. Lengkong Tasiam mewakili unsur pemuka agama, dan dihadiri wakil ketua 1 pemuda sinode GMIM Pnt, Peggy A. Mekel SE.MA. yang juga adalah penanggung jawab acara ini. Acara yang dilaksanakan pada 17 agustus lalu ini dimulai pukul tepat pukul 18.00 wita ini berlangsung kurang lebih tiga jam. Acara ini didahulukan dengan ibadah pendek dan diteruskan oleh pergelaran kolsborasi seni dari Studio Eben Haizer dengan jumlah personil 15 orang diantaranya ada juga peteater yang memotori jalannya pentas seperti Erick Waturandang, Arke Pinontoan, Vino Mekel, Ryan Pontoh, Robert Mandagi dan Norman Tondok, serta pedenser sekaligus peteater Mayshel Kusen, Imelda Ngangi, Prilly Mekel, Pretty Lewu, Norman Sayangbati, Frandy Mawuntu, yang tampil dengan naskah berjudul “Rumahku Tuhan, Rumahku Hantu “ yang ditulis serta disutradarai oleh penulis sendiri. Pemuisi-pemuisi yang tampil sebagai pendukung pada teater tersebut misalnya, Jemmy Katuuk STh, Amelia Rotty dan Raymon Tangkudung. Pentas kolaborasi tari-puisi-teater ini berlangsung hikmat, mistis dan kental aroma adat Minahasa digabungkan dengan diangkatnya isu-isu kontemporer Minahasa. Ini mengandung arti biarpun satu era berganti, oleh modernisasi sekalipun, namun seni budaya sudah seharusnya tetap ada dan terpelihara dengan pewujudan yang kontemporer pula tentunya. Kemudian, lewat acara ini para kreator-kreator seni muda dapat mengapresiasikan talenta-talenta mereka dalam suatu wadah (sanggar) yang telah ada di desa ini sehingga dapat lebih terarah dan profesional. Pagelaran acara ini adalah sebuah jawaban terbuka terhadap “provokasi” menantang daerah-daerah pedalaman untuk bangkit ber-seni yang telah digelindingkan oleh pegiat-pegiat sastra dan budaya sulut dari Komunitas Pekerja Sastra (KONTRA) Sulut, Teater Kronis Manado, Sanggar Dodoku Wuwuk, Studio X Sonder, Komunitas Soesube Koha, Teater Ungu Tondano, dan kamerad-kamerad budaya lainnya yang sedang giat-giatnya menghembuskan angin “Renaisans Sastra-Budaya Minahasa”, kebangkitan kesadaran identitas bangsa Minahasa, yang mengajak kita untuk “ mawale “ atau kembali ke “rumah”, kembali membangun lokalitas. Lewat kegiatan ini nyata bahwa seni di Tonsea tidak tidur apalagi mati dan akan selalu terjaga, selama intensitas kegiatan-kegiatan seni-budaya dan pembangunan kantong-kantong seniman seperti sanggar, teater, kelompok seni, dan sebagainya masih tetep dipertahankan. Akhir kata, giliran saya ingin berucap: “Kalu Manado sudah, Sonder sudah, Tareran sudah dan Koha sudah, sekarang Treman juga sudah, no skarang sapa le?”.
Wale bekas Hukum Tua Ny. E. Tuwaidan Pangemanan
Wale Bekas Hukum Tua K. Lengkong
Wale Bekas Hukum Tua J. Pangemanan
Wale bekas Kumtua Bpk. B.B. Mekel
Wale bekas Hukum Tua Nico Tuwaidan
Lapangan "Plein" Treman
paling rame kalo 17 agustus
Strat- strat Wanua TREMAN
Lorong satu
seblah drja pas pinggir waruga
Lorong dua
seblah Greja bagian barat
Lorong koki
tampa barmaing akang 'woku-woku' waktu kacili
Lorong bok bawah
pas di muka SD teladan
Lorong anam
paling top di antara lorong-lorong
Lorong kota pagi
bilang kota pagi lantaran stiap pagi rame deng anak skolah smp katu kwa
1 komentar:
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.
Posting Komentar