TORANG PE KAMPUNG
- WANUA TREMAN
- NEGRI, TONSEA
- Sebuah situs yang mengangkat serta mengatur frofil, latar belakang, dan sejarah Desa Treman dan dapat mengakses berita- berita terbaru yang terjadi di Wanua Tareuman Jaya. media internasional yang di drived oleh seorang anak muda peduli, penasaran identitas dan asal - usulnya yang berasal dari wanua ini juga. disini juga bisa mendapat masukkan, tanggapan serta krtikan dari orang - orang Treman yang diluar dan didalam maupun darimana mana saja dengan. klik www.chandra-dengah-rooroh.blogspot.com Alamat : Jl. A. Mononutu, Kec Kauditan - Kab. Minahasa Utara - Sulawesi Utara - kode pos. 95372 telp. -
The Epic Journey!!
(puisi untuk perjalanan Wanuaku yang tercinta)
From Walantakan to Kelewer…
From Kelewer to Keraris…
From Keraris Tengetwatu Eris…
From Eris to Tongkeina…
From Tongkeina to Minawanua…
From Minawanua to Tareuman Jaya…
(Ch. D. Rooroh)
Kumentar lagu Wanua
TREMAN PE LAMBANG

HUKUM TUA WANUA TREMAN PERIODE (2007 - 2013)
BERNHARD WOLTER JOHANIS TUWAIDAN
Kamis, 04 Desember 2008
ACARA PERKAWINAN MENURUT TRADISI WANUA TREMAN
Istilah Mai kumewit adalah istilah pertama dalam langkah menuju perkawinan yaitu pihak laki – laki akan pergi kerumah pihak perempuan dan menanyakan apakah dia perempuan itu tidak/ belum mempunyai hubungan dengan laki – laki/ orang lain.
• Maso Minta
Apabila pihak perempuan belum mempunyai hubungan dengan yang lain maka selanjutnya pihak laki – laki akan langsung menanyakan atau langsung meminang (maso minta) kepada keluarga perempuan apakah yang bersangkutan ( permpuan) itu boleh menikah secara sah dengan pihak laki – laki.
• Pekoan (persiapan acara perkawinan)
Dalam acara tradisi budaya ini adalah bagaimana kedua pihak hendak mengatur acara perkawinan, bagaimana pembagian kegiatan dan fasilitas serta kebutuhan anggaran dan dana baik dari pihak perempuan dan laki – laki. Disini pula aka nada acara kecil yang disebut (Padontaan), artinya ; apabila ada dari pihak perempuan atau laki – laki yang mempunyai saudara perempuan lebih tua dan belum kawin biasanya diberikan sesuatu oleh adik laki – laki yang akan melaksanakan perkawinan lebih dulu.
• Makawadi (antar harta)
Acara ini berkaitan pihak keluarga laki – laki yang akan membawa harta kekayaannya untuk diberikan kepada pihak keluaraga perampuan. Biasanya pada jaman dahulu kalau harta yang dibawa pihak laki – laki belum memenuhi syarat maka pihak perempuan belum bisa menerima pinangan laki – laki dan berujung pada pembatalan acara perkawinan.
• Pesta Perkawinan
1. Sumaru : wakil pihak laki – laki akan pergi mendahului keluarga untuk berbicara dengan wakil pihak keluarga perempuan untuk meminta izin mengambil perempuan itu dalam ikatan perkawinan yang sah.
2. Ibadah : biasanya dilakukan sesuai denga agama dan kepercayaan yang telah di setujui bersama apabila ada perbedaan agama.
3. Resepsi : dalam tredisi orang treman setelah perkawinan dilakukan akan dilakukan jamuan makan besar – besaran dan ini dibuat dirumah pihak keluarga perempuan karena mayoritas pesta dilakukan dirumah pihak perempuan
• Balas Gereja
Acara ini biasa dilakukan setelah acara pesta perkawinan berlangsung. Dan biasanya dilakukan di rumah pihak Laki – laki. Di dalam acara ini setelah ibadah, jamuan kasih dan ramah tamah ada acara tradisi Pengasihan yaitu ; dimana pihak keluarga baik laki – laki maupun perempuan akan memberikan sesuatu kepada anak – anak mereka yang baru melaksanakan perkawinan untuk dijadikan bekal pertama berkeluarga.
Catatan : biasanya pada hal- hal begini mempertemukan kembali keluarga dimanapun mereka berada. Sumber Dok. Wanua Treman
CONTOH : TATACARA IBADAH DALAM TUTUR MALAYU TONSEA
(data di ambil dari Ibadah pembukaan pagelaran seni budaya Tonsea & alfrets Sundah Cup 2009)
RERAGHESAN WIA SI EMPUNG WITU RAMPORAN
PANGINAYOAN PEPU’NA/ DOA AWAL (Waya Rumondor)
Tunduan : Empung Waidan tembo- tembone
Pemimpin : Tuhan Maha Besar tiliklah
Temboan semengalei- ngalei ungkado’odan
Lihatlah kami yang beribadah demi kerajaanMu
Seneraghes : Siko si sumolo witu ungkelangan
Jemaat : Engkaulah yang menerangi jalan kami
Siko simapekasa umbaya mpiri’
Engkau yang mempersatukan kami semua
Wia reghe- reghesan
Umat manusia di tanah/ bumi ini
Musik bambu/ bia : “Opo Menanatase”
Opo menanatase tembone semengalei- ngalei, tembone se mengale- ngalei
Pakatuan pakalawiden, kuramo ngkelaley dangit teintumo ungkelaley tana’
Kuramo ngkelaley tana teintumo ungkelaley ta tou
Kita tou wia mbawontana karia enimapasusuat uman
Enimapasusuat uman karia wia si Opo menanatas
Si Opo menanatas sia si meta’u ambaya
Sia si meta’u ambaya mamoali wi mbawointana
SIGHI WO TOTOLAN RAGHES/ TAHBISAN & SALAM
Tunduan : Pasungkudan paemananta yaay…
Pemimpin : Persekutuan ibadah kita pada saat ini
I wadi- wadi Ni Empung witu un tarendem Wangko
Disertai oleh TUHAN ALLAH didalam kasih yang besar dalam
Ni Yesus Kristus, wo sinelangkew ni roh kudus. Amin
TUHAN YESUS KRISTUS dan dalam kuasa Roh Kudus. Amin
Domey wo ungkamang ni Empung udit lumekep wia ni kita piri
Damai sejahtra dan kasih karunia dari Tuhan kita menyertai kita semua
Seneraghes : nendo nania akad ka’ure- ure
Jemaat : sekarang dan selama- lamanya
T+S (P+J) : Kumantar, Opo Empung Simawadi/ Allah hadir bagi kita
Opo Empung simawadi sungkudan ne ma’eman
Sumelangkew kita waya witun sena’ Roh kudus
Witu Roh kudus yo Empung kamangen kami piri
Werune u nate ami wo kamangene kami
(Sekatuari mendope umpean)
LELAYAAN/ PUJI- PUJIAN
Tunduan : U dangit tumarnem ang kakendisan ni empung wo un
Pemimpin : Langit menceritakan kemuliaan, dan
Selangkew matudu’an siniwo-Na;
Cakrawala memberitakan pekerjaan tangannya
Unendo mower untarnem witu a nendo wadina, wo
Hari meneruskan berita itu kepada hari, dan
Umbengi me’e ingkaan yaay witu umbengi wadina
Malam menyampaikan pengetahuan itu pada malam
Dai sapa abar wo dai sapa tarnem rikoka nera dai
Tidak ada kabar baik dan tidak ada kata, suara mereka tidak
Patadingan , ta’an serawat near simerew umbwontan,
Terdengar, tetapi gema mereka terpencar keseluruh dunia,
Wo an tarnem near akad aki pepondol reghe- reghesan!
Dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi!
(Mazmur 19:2-5)
T+S(P+J) : Kumantar “Waya A Wunga” /Semua bunga ikut bernyanyi
Waya a wunga senelaya lumaya nateku
Wo’mbaya dukut sinerayaran Empung sipalaya’anta
Ambaya kelang wia’ntana matuntus mange ‘ki s’Empung
Umpeosan reghes domey mekewadi ‘ki s’Empung
Waya a wunga yo senelaya lumaya nateku
Wo’mbaya dukut sinerayaran Empung sipalaya’anta
AKUN AMBAYA ANSA’AP /PENGAKUAN DOSA
Tunduan : Katuari- katuariku, Rerendeman ni Empung!
Saudara- saudara, kekasih dalam Tuhan
Meimo kita senewadi dumukud wia si Empung wo kita
Marilah kita bersama tunduk merendah dihadapan Tuhan dan
Makiwe ampung witu an lewo’ sesiwonta!
Memperoleh pengampunan atas segala kesalahan kita
Tunduan : Kita Manginayo (kita berdoa) …
T+S : Kumantar “Satoro Empung” (Lagu gubahan Satoro Mama)
Satoro Empung elekene kami piri
Nikami yo mengalei uman wia niko
Maan kami dakedo un sesiwon tea dupaan kami yo aki- akiten
Endo wo ‘mbengi aku mengalei
Dukadan ungkelangan wo tamber- tambera…
Nikami udit Empung, dai s’kaketedan
Sa kami dai timombol U rendem ni Empung Yesus
ABAR KAPIDOAN /BERITA KESELAMATAN
Tunduan : Mbaya ang kapidoan witu si Empung-ta, udit rumempe-
Pemimpin : Sesungguhnya keselamatan dari padaNya dekat pada
Rempe’ se tou se meinde’ ni sia, wo angkelawidan nei
Orang- orang yang takut akan Dia, sehingga kemuliaan
Totol wia umbanua-ta
Diam di negri kita
Tarendem wo katundu- tunduan udit yo senasungkud,
Kasih dan kesetiaan akan bertemu
Katerenan wo angkelaleyan udit makambe- kambengan,
Keadilan dan damai sejahtra akan bercium- ciuman
Katundu- tunduan rondor tumour wia un tana, wo ung
Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan
Katerenan mato- pato- e aki dangit
Keadilan akan menjenguk dari langit
Si Empung udit yo mayo-e ambaya le’os, wo umbanua-ta
Bahkan TUHAN akan memberkati kebaikan, dan negri kita
Yaay yo udit mee wua’na
Akan memberi hasilnya
Ang katerenan yo kumela- kelang witu un saru- saru- Na
Keadilan akan berjalan di hadapanNya,
Wo sumiwo am-bari’us na mamoali lalan
Dan akan membuat jejak kakiNya menjadi jalan
(Mazmur 85: 10-14)
Kumantar : TANTUPE UNGKELAYA/ ALANGKAH BAHAGIANYA
Tantupe ungkelaya’ta sa maleos-leosan
Witu umpatuarian akad kaure- ure
Tantu pe ungkelaya’ta sa maleos- leosan
KUMAPEY KELAWIDAN NE TOU SENARONDOR/
MEMOHON KESEJAHTRAAN NEGRI MAZMUR 144: 12-15
Tunduan : Yo karenganman serinte’ta tuama, udit du’an tetanemen
Pemimpin : Semoga anak- anak lelaki kita seperti tanam- tanaman
Seneraghes : Timou mamoali wangko’ witu ungkamuda- mudaan
Jemaat : yang tumbuh menjadi besar pada waktu mudanya
Tunduan : wo ambaya serinte’ta wewene, udit du’an tumbol
Pemimpin : dan anak- anak perempuan kita seperti tiang- tiang penjuru
Seneraghes : ung kineretan pepaken witu umbale ni wadian
Jemaat : yang dipahat untuk bangunan istana
Tunduan : karenganman mbaya a-gedong-ta yo pudi- pudingen
Pemimpin : semoga gudang- gudang kita penuh
Seneraghes : witu ambaya penapuden le’os
Jemaat : mengeluarkan beraneka ragam barang
Tunduan : karenganman se reringaten-ta yo mamoali riwu- riwuan,
Pemimpin : semoga kambing domba kita menjadi beribu- ribu
Seneraghes : pudu-pudu-riwu aki panguma-anta
Jemaat : berlaksa- laksa di padang- padang kita
Tunduan : karenganman yo se sapita marembur
Pemimpin : semoga lembu sapi kita sarat
Seneraghes : karenganman yo dai sapa sala’ung kelang, dai siapa
Patean, dai sapa pa’osan, wia um pengarian-ta
Jemaat : semoga tidak ada kegagalan, dan tidak ada
Keguguran. Dan tidak ada jeritan di lapangan- lapangan kita
Tunduan : yo lumaya- laya’mo se tou senarondor se udit du’an uni’tu
Pemimpin : berbahagialah bangsa yang demikian keadaannya
Seneraghes : lumaya se tou senarondor se mangopo’ si Empung pakasaan
Jemaat : berbahagialah bangsa yang Allahnya ialah Tuhan
T+S : Kumantar “O Minahasa”
O Minahasa kinatoanku sela rimae unateku meilek ungkewangunanmu
Ngaranmu kendis wia nusantara
Daked cingke pala wo’ngkopra semateles melelowa
Dano tondano, petak wo numamu
Terbur lokon wo’nsoputan mawes umwangunmu
O kinatoanku minahasa kukumeret witu nateku mewangun umbanuaku
BEBACAAN U DENAS WO UN SESINAU (Ipa Melayu)
- Manginayo/ Berdoa
- Bebacaan Denas pnantik/ Membaca nas Alkitab
SESINAU
- Musik/ Instrumen
- Kumantar/ nyanyian sambutan WAYA DAESKU/ TIAP LANGKAHKU
Mbaya daesku tinantu ni Empung wo witu rendemNya kukumelang
Maan reghes madimbui makadiput kumelang witu lalan nyEmpung
Mbaya daesku tinantu ni Empung tumoro mena ungkadomeian
Akad ku toro mange wo dumood witu umpengarian ni Empung
RERAGHESAN/ PERSEMBAHAN
Tunduan : Katuariku senaeman witu si Empungta Yesus Kristus!
Pemimpin : Saudaraku seiman dalam Tuhan Yesus Kristus!
Dakedo un tarendem ni Empung wia ni kita
Begitu besar kasih dan berkat Tuhan bagi kita
Endo nania yaay maimo kita mee persembahan
Saat ini marilah kita mempersembahkan persembahan
Tanu reraghesta si Empung, si kimamang nikita, wo si
Sebaga wujud penyembahan kita pada Tuhan pemberi berkat
Mine-e umbanua leos wia nikita. Kasuatan ma-raghes
Yang memberi tanah/ desa yang baik bagi kita. Sementara itu
Kita kumantar WAYA NE TOU WIA UMBAWONTANA
Kita menyanyi SEGALA BENUA DAN LANGIT PENUH
Waya ne tou wia umbawontana, mai senewadi rumaghes s’Empung
Empung pakasaan tarendem wangko ama-ta rondor tu ngaran ni Yesus
Empung Yesus rondor leos minee ngkaleosan nggenang ni Empung
Way ne tou witu nendo wia muri kumurur mekasa wia si Yesus
Dai si wadina sitoro mee lalan si Yesus man ange s’tor tumulung
Empung Yesus rondor leos minee ngkaleosan nggenang ni Empung
Nikita udit senewadi uman, tumundu u lalan ni Yesus Kristus
Maan weta’yo dakedo mpaosan kumelang witu u lalan ni Yesus
Empung Yesus rondor leos minee ngkaleosan nggenang ni Empung
Tunduan : kita dumukud sumerahkan mbaya reraghesta!
Pemimpin : kita tunduk dalam doa mempersembahkan persembahan kita!
O Empung waidan, kenumo ambaya u reraghes ami
Oh TUHAN, inilah seluruh persembahan kami
Yaay! I raghe ami niko, waya angketare, wo mbaya ang
Persembahan kami kepadaMu ini adalah yang terutama dan yang
Kendis. Kamangene kami wo pekatuan kami piri, se
Terbaik. Berkatilah kami dan berikanlah panjang umur kepada kami
Mengalei ambaya kaleosan wia mbawontana yaay. Amin
Yang selalu berseru untuk kebaikan tanah kami. Amin
PANGINAYOAN PEKASAAN/ DOA UMUM
# Manginayo mimpupus kedungan, wukaan lalan wo kamangen ni Opo Empung
# Sampetan
# …
KANTAREN MEMURI/ NYAIAN PENUTUP
Tunduan : Katuariku senasungkud witu um paemananta rondor!
Pemimpin : Saudara- saudara sepersekutuan dalam iman kepada TUHAN
Maimo kita senewadi rumondor, kita mengalei wia si
Marilah kita berdiri, kita bermohon kepada
Empung, wo sumampet wia ureraghesan ta nendo nania,
TUHAN, dan kita menyatukan penyembahan kita saat ini
Witu un tetambaken memuri: SUNGKUDAN PATUARIAN
Dengan menyanyi lagu penutup Serikat persaudaraan
Sungkudan patuarian yo wangu- wangunen
Keteden um pinasaan witu lalan nyEmpung
Kumelang mawadi- wadi witu ‘mpaemanan
Maleos- leosan kita, marendem- rendeman
Tunduan : Ungkamang won tarendem ni Empung un tarendem witu un tetebusan
Ni Yesus Kristus, wo ung kaketedan witu si Roh kudus udit
Senewadi wo simelangkew nikita piri, nendo nania, sawo’ndo akad
Wia Muri nu muri
Seneraghes : Amin… Amin… Amin… Amin… Amin
Kapepen : Kumantar lelayaan “Lumaya pe nu wia pe reghe- reghesan”
Dia yang telah dilupakan
Corporal KNIL. E. LONGDONG (Om Dondok)
Pusaka Dotu Warouw
Pusaka yang telah berada di generasi ke 9 Dotu Warouw
napa yang punya Pusaka...
Judy Lengkong
------------------
ORANG - ORANG JAGO DARI TREMAN
FUTURE ECONOMIC MASTER LEADER

(PEGGY A. MEKEL. SE,MA) Wakil ketua Pemuda Sinode GMIM, General Manager Sigma capital Manado, Member of World Curch Council... Jangan salah, ni cewe ini orang Tonsea, mar dia pe darah asli treman, depe nama beking bagus kampung treman... ngoni boleh bakudapa dengan dia setiap hari minggu lantaran dia jaga pulang treman
Ir. Joppy Lengkong
Kepala Dinas Kehutanan Minahasa Amian
GENERAL MANAGER PT. EGATRA TOUR Depok Town square Jakarta

JIMMY TUWAIDAN DENG ISTRI..
ARCHELOUS TUWAIDAN DENG ISTRI
Anggota DPRD MINAHASA UTARA, Orang Treman yang penuh dengan dedikasi serta sadar membangun tanah tercintanya, tanah leluhurnya, dibuktikan dengan penghargaan tertinggi (Lifetime Achievement Awarad) langsung dari Kepala Negara.. mempunyai pemikiran yang Realitas, peduli masa depan Tou muda minahasa... I jaja U santi!
Purn. Kombes Pol. H. K. Lengkong
Ketua 5, Paimpuluan u nuwu ne Tonsea, Ketua BPD Wanua Treman
Fransisda M Tuwaidan
Sebuah Essei jurnalistik dari dan untuk Tou Minahasa yang Ber- Mawale ke tempat asalnya.
“Dia sedang bergerak pulang ke Tanah asalnya”
Setelah perjalananku dengan teman- teman terhenti sejenak, akupun kembali kampung halamanku, desa Treman untuk beristirahat. Matahari telah tunduk pada Dewi Bulan waktu aku tiba di kampung tanggal 23 november lalu.
Disela- sela keramaian aku tertegun oleh kehadiran sesosok wanita yang tinggi tegap dengan pembawaan yang wibawa, perawakan yang orientalis dan penuh percaya diri sedang duduk dipanggung kehormatan mungkin istilahnya yang bersebelahan dengan wkl. Ketua 1 pemuda Gmim bid. Misio. Pnt. Peggy Mekel, sebelah kirinya ada Sdr. Janto Tuwaidan, Sdr. Jimmy Tuwaidan, Sdri Ningke Pangemanan dan juga ada Pdt. N. Tuegeh Pinaria. MTh, Ukung (Hukum Tua) Wanua Treman, Bpk. B.W.J. Tuwaidan serta para undangan. Setelah lebih dekat lagi kearah panggung aku baru tau ternyata dia Fransisca M. Tuwaidan atau akrab dipanggil “Etha”. Rasa senang dan bangga akupun mendekat, siapapun pasti senang kalau melihat saudaranya yang telah lama meninggalkan kampung halaman dan kini sudah berada kembali bersama- sama? Memang sewaktu masih anak- anak dulu saya mengenalnya sedikit dekat tapi sejak Etha pergi ke
Mencari penjelasan kasana- kemari walaupun dengan berbagai sub-versi, mensurvei keadaan yang ada dikampungku, bejalan- jalan tiap sore di kampung, mendengar omong kosong kiri kanan sekalian saja melepaskan rasa penatku yang setelah beberapa waktu terakhir ba-Ron di Minahasa akhirnya aku mendapat kesimpulan sendiri. “Etha sementara mawale (kembali ke asal dan mencari identitasnya sendiri), Etha pulang modatang bangun kampung, Etha modatang cari ulang depe sudara- sudara, Etha brani kaseh tinggal depe kesibukan di
Laporan : Ch. D. Rooroh
CHANDRA D. ROOROH

Penulis, penyair, wartawan Budaya dari Treman
Dendam Rumput Liar

“MAAF, TONSEA TIDAK TIDUR! “
Oleh : Chandra D. Rooroh
Terpaan angin dingin gunung klabat tak membeku gejolak pemuda-pemudi Treman, desa yang berpenduduk sekitar 3000 jiwa ini, untuk mengadakan iven seni. Di langsungkan dengan nama “ Malam Kreatifitas Seni Pemuda Treman 2005“. Tak lepas dari gebyar hari kemerdekaan, acara seni ini sangat diresponi oleh masyarakat Treman dan sekitarnya. Tak kurang dari 500 pasang mata turun memadati acara di panggung terbuka pingiran jalan Minawerot kecamatan Kauditan. Turut hadir dalam acarah tersebut adalah Sekertaris desa Treman bpk, J. Katuuk dari unsur pemerintah, Pdt, I. Makalew Pongoh, bpk. Lengkong Tasiam mewakili unsur pemuka agama, dan dihadiri wakil ketua 1 pemuda sinode GMIM Pnt, Peggy A. Mekel SE.MA. yang juga adalah penanggung jawab acara ini. Acara yang dilaksanakan pada 17 agustus lalu ini dimulai pukul tepat pukul 18.00 wita ini berlangsung kurang lebih tiga jam. Acara ini didahulukan dengan ibadah pendek dan diteruskan oleh pergelaran kolsborasi seni dari Studio Eben Haizer dengan jumlah personil 15 orang diantaranya ada juga peteater yang memotori jalannya pentas seperti Erick Waturandang, Arke Pinontoan, Vino Mekel, Ryan Pontoh, Robert Mandagi dan Norman Tondok, serta pedenser sekaligus peteater Mayshel Kusen, Imelda Ngangi, Prilly Mekel, Pretty Lewu, Norman Sayangbati, Frandy Mawuntu, yang tampil dengan naskah berjudul “Rumahku Tuhan, Rumahku Hantu “ yang ditulis serta disutradarai oleh penulis sendiri. Pemuisi-pemuisi yang tampil sebagai pendukung pada teater tersebut misalnya, Jemmy Katuuk STh, Amelia Rotty dan Raymon Tangkudung. Pentas kolaborasi tari-puisi-teater ini berlangsung hikmat, mistis dan kental aroma adat Minahasa digabungkan dengan diangkatnya isu-isu kontemporer Minahasa. Ini mengandung arti biarpun satu era berganti, oleh modernisasi sekalipun, namun seni budaya sudah seharusnya tetap ada dan terpelihara dengan pewujudan yang kontemporer pula tentunya. Kemudian, lewat acara ini para kreator-kreator seni muda dapat mengapresiasikan talenta-talenta mereka dalam suatu wadah (sanggar) yang telah ada di desa ini sehingga dapat lebih terarah dan profesional. Pagelaran acara ini adalah sebuah jawaban terbuka terhadap “provokasi” menantang daerah-daerah pedalaman untuk bangkit ber-seni yang telah digelindingkan oleh pegiat-pegiat sastra dan budaya sulut dari Komunitas Pekerja Sastra (KONTRA) Sulut, Teater Kronis Manado, Sanggar Dodoku Wuwuk, Studio X Sonder, Komunitas Soesube Koha, Teater Ungu Tondano, dan kamerad-kamerad budaya lainnya yang sedang giat-giatnya menghembuskan angin “Renaisans Sastra-Budaya Minahasa”, kebangkitan kesadaran identitas bangsa Minahasa, yang mengajak kita untuk “ mawale “ atau kembali ke “rumah”, kembali membangun lokalitas. Lewat kegiatan ini nyata bahwa seni di Tonsea tidak tidur apalagi mati dan akan selalu terjaga, selama intensitas kegiatan-kegiatan seni-budaya dan pembangunan kantong-kantong seniman seperti sanggar, teater, kelompok seni, dan sebagainya masih tetep dipertahankan. Akhir kata, giliran saya ingin berucap: “Kalu Manado sudah, Sonder sudah, Tareran sudah dan Koha sudah, sekarang Treman juga sudah, no skarang sapa le?”.
Wale bekas Hukum Tua Ny. E. Tuwaidan Pangemanan
Wale Bekas Hukum Tua K. Lengkong
Wale Bekas Hukum Tua J. Pangemanan
Wale bekas Kumtua Bpk. B.B. Mekel
Wale bekas Hukum Tua Nico Tuwaidan
Lapangan "Plein" Treman
paling rame kalo 17 agustus
Strat- strat Wanua TREMAN
Lorong satu
seblah drja pas pinggir waruga
Lorong dua
seblah Greja bagian barat
Lorong koki
tampa barmaing akang 'woku-woku' waktu kacili
Lorong bok bawah
pas di muka SD teladan
Lorong anam
paling top di antara lorong-lorong
Lorong kota pagi
bilang kota pagi lantaran stiap pagi rame deng anak skolah smp katu kwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar